Pages

July 15, 2013

Aung San Suu Kyi Produseri Film Tentang Ayahnya

Senin, 15 Juli 2013 | 16:43 WIB



Aung San Suu Kyi. (AP Photo/Khin Maung Win)


FILMGAMES21.BLOGSPOT.COM, Rangoon - Tokoh pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, akan membuat film biopik tentang ayahnya, Jenderal Aung San. Pembuatan film ini tertunda hingga 60 tahun. Aung San adalah seorang pemimpin mahasiswa yang menjadi pemimpin negosiator kemerdekaan Burma dari Inggris. Dia dibunuh sebelum kemerdekaan dikumandangkan. Suu Kyi masih berusia 2 tahun pada saat itu. Meski masih sangat muda saat kehilangan ayahnya, Suu Kyi mengaku Aung San tetap memberi pengaruh dalam hidupnya. "Dia sangat berarti banyak dalam hidup saya," katanya kepada Time tahun 2010, tak lama setelah dia dibebaskan dari tahanan rumah. "Meskipun dia telah meninggal, orang-orang berbicara tentang dia sepanjang waktu. Saya diberi tahu bahwa saya adalah anak kesayangannya karena saya masih kecil dan anak perempuan satu-satunya."Sejarah Aung San selama ini sengaja dikaburkan oleh penguasa Myanmar sebelumnya karena takut akan membuat Suu Kyi makin populer di kalangan rakyat. Foto-foto dan rekaman pidato Aung San tak jelas rimbanya.Kini, setelah rezim berganti, kisah hidup Aung San tak lagi tabu dibicarakan. "Kami ingin memberikan pesan kepada dunia: ini adalah pemimpin sejati Burma," kata Zarganar, aktor Burma terkenal dan komedian yang kini duduk di dewan eksekutif pembuat film itu. Pengaruh Suu Kyi sangat besar dalam film ini. Di atas kertas, ia tercatat sebagai "produser eksekutif", tapi dalam prakteknya, dia terlibat dalam lini produksi, kata Grace Swe Zin Htaik, mantan aktris yang merupakan anggota komite film. Pemenang Nobel Perdamaian ini terlibat mulai dari penyusunan alur cerita hingga menyeleksi aktor dan aktris. "Jadi saya pikir dia sebenarnya lebih pribadi terlibat di dalamnya," katanya. Film ini menyorot kehidupan Aung San sejak tahun 1920 sampai kudeta tahun 1962. Omong-omong soal film Myanmar, industri film negeri itu pernah berjaya di tingkat regional dengan memproduksi epos sejarah dan drama hingga 100 judul film atau lebih per tahun. Tapi, setelah pemerintahan sosialis berkuasa pada tahun 1962, pengawasan komite sensor yang ketat menumpulkannya. Situasi semakin memburuk pada tahun 1988 ketika junta militer mengambil alih. Sebagian besar bioskop ditutup.Kini, di Rangoon, kota terbesar di Myanmar dengan 4,3 juta penduduk, hanya ada delapan bioskop. Sedangkan di kota terbesar kedua, Mandalay, hanya ada dua bioskop. TIME | TRIP BTerhangat:Korupsi Proyek Hambalang | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap Baca juga: BlackBerry Z10 Kini Dibanderol Rp 990 RibuGaji Orang Tua, Separuh Lulusan SNMPTN UGM BohongKPU Voting, Khofifah Gagal Lolos ke Pilgub JatimPemeran Finn Hudson Glee Ditemukan Tewas di Hotel


No comments:

Post a Comment